Selasa, 26 Juni 2018

Ini Dia Bangunan Cagar Budaya di Kota Kediri

Saat tersebut semua aktivitas yang memiliki kandungan unsur seni tionghoa semua dipindah ke kelenteng yang sekarang ini di kenal dengan nama Tjoe Hwie Kiong. Terkecuali jadi pusat latihan liang-liong, saat sebelum 1968 disana sempat juga jadi sekolah spesial keturunan Tionghoa. Bangunan paling utama yang ada dimuka, adalah tempat untuk pertemuan warga Tionghoa. Sekalian jadi tempat tinggal duka. Ada pula area untuk menyimpan abu kremasi dibagian belakang.

Halaman belakangnya berupa persegi yang lega. Dikelilingi bangunan berlantai dua. Di pojok utara ada kamar mandi. Sedang sisi selatan masih tetap tampak bekas sumur yang saat ini telah tak berperan sekali lagi.

Baca Juga: cat tembok yang bagus 

Pada 1950-an Kelurahan Pakelan tak mempunyai kantor. Lurah serta staff tempati tempat tinggal pribadi lurah yang disekat. Setelah itu pada 1966 mereka memakai gedung serba manfaat jadi kantor. Diluar itu, satu diantara tempat tinggal yang berada di Jalan Trunojoyo juga sempat disewa untuk kebutuhan sistem administrasi kelurahan pada 1980.

Baca Juga: cat kayu mowilex 

Mereka mulai geser ke gedung itu pada 1990. Waktu ini itu kantor kelurahan masih tetap tempati bangunan sisi belakang. Sedang bangunan paling utama masih tetap dihuni SDN Pakelan. “Kantor kelurahan dengan cara resmi geser ke depan (bangunan sekarang ini) ya saat SDN Pakelan kehabisan siswa. Ini pada 2014, ” tutur Subadi Waluyo, Kepala Kelurahan Pakelan.

Memanglah waktu ini SDN Pakelan cuma tersisa 15 murid saja. Hingga harus mereka yang masih tetap tersisa mesti di-marger ke SD lainnya. Yakni SDN Jagalan maupun ke SDN Paket.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar