Jumat, 07 September 2018

Begini Desain Bangunan dan Perumahan Yang Kebal Gempa

Lamun kuno, tiap-tiap unsur kearifan lokal yg terdapat pada tiap-tiap pojok bangunan masjid malahan berubah menjadi pelindung dari malapetaka alam yg gak dapat diperhitungkan. Buktinya, masjid ini dapat terus berdiri walaupun usianya udah capai 30 dekade.

Tetap di Bayan, lebih kurang 15 menit perjalanan mobil dari masjid menuju utara, ada rumah penduduk yang gak remuk walaupun udah diguncang gempa besar beberapa kali.

Rumah-rumah itu berada pada daerah Desa Rutinitas Segenter. Desanya serupa rencana rumah cluster yg berada pada kota-kota besar. Cuma ada lebih kurang 30 rumah dengan suatu pagar memutari semuanya desa.

Perbedaannya, pagar di Segenter bukan besi lantas beton, cuma batang-batang menyerupai pohon angsana yg biasa ditanam di pinggir-pinggir jalan besar jadi peneduh.

Desa Segenter juga ditinggali warga Sasak, suku asli Lombok. Namun, bangunan rumah mereka gak demikian menyerupai dengan yg dipunyai warga Sasak yang lain di Desa Ende.

Selama penilaian Beritagar. id, Sabtu (18/8/2018), tak ada satu lantas rumah yg punyai atap menjulang tinggi seperti bangunan yg biasa dimanfaatkan jadi lumbung padi warga Sasak.

Bangunan di Segenter lebih menyerupai dengan susunan Masjid Bayan Beleq. Nasibnya pascagempa juga sama. Tembok-tembok bambunya tetap berdiri tangguh. Pelindung atapnya tetap melekat erat, buat perlindungan semua piranti yg berada pada dalamnya.

Kondisi didalam rumah temaram. Tidaklah ada sinar listrik, cuma sinaran matahari yg masuk lewat sekat-sekat anyaman bambu. Udara yang dirasa didalam rumah itu demikian lembab.

Tak ada sekat area dalam rumah. Tiap-tiap pojok dibikin ikuti kepentingan ; pojok kanan meja makan serta tempat tidur bersama-sama tali gantung buat kemeja, sesaat pojok kiri dapur serta tempat menyimpan beberapa bahan makanan seperti beras serta jagung.

Jangan sampai asumsikan dapur yg fancy. Dapurnya melekat di tanah, disusun dari tiga bebatuan yg di dalamnya di isi kayu-kayu bakar. Sebutan lokal buat area itu yaitu amben belek.

Didalam rumah ada kamar panggung. Mereka mengatakannya Inan Belek, kamar privat untuk pengantin baru hingga tiga hari sehabis pernikahan. Bila udah melalui tiga hari, mereka bakal tidur lagi dibawah. Sesaat, area itu akanlah tetap dilewatkan kosong hingga ada begawi yang lain.

Misanem (33), satu diantaranya pemilik rumah menyebutkan, rumah itu merupakan peninggalan turun-temurun keluarga suaminya. Dia gak hapal udah berapakah lama keluarga suaminya tinggal disana. Tetapi satu soal yg pastinya, bangunan disana tidak sempat beralih.

" Tak bisa di-renov, menjadi dari dahulu ya udah berikut, " kata ibu lima anak ini.

Misanem mengakui gak sibuk bersihkan rumah itu. Gak butuh dipel, cukuplah disapu dengan lidi. Debu-debu yg melekat pada kayu juga kadangkala dilewatkan demikian saja. " Toh, mempunyai bentuk sama seperti tanah, " sambungnya.

Setiap rumah punyai berugak, sejenis pendopo yang terbuat dari gabungan kayu, bambu, serta ijuk. Fungsinya buat tempat kumpul berbarengan tetangga.

Meski situasi rumah serta desa mereka baik-baik saja, gempa yg berlangsung dengan cara tak diduga itu terus tinggalkan trauma pada penduduk. Dua minggu pascagempa besar, 5 Agustus 2018, penduduk Sigenter takut tidur didalam rumah.

Mereka menentukan buat tidur di tikar-tikar yg di letakkan pada ruangan luas pada gang-gang rumah di desa. " Kelak saja, bila gempa udah sungguh-sungguh hilang, " tukas Misanem.

Tahan gempa ala negara
Berkenaan dengan rumah penduduk yg hancur gara-gara gempa, pemerintah pusat mengakui punyai pemecahannya.

Kala bertandang ke pengungsian di Tanjung, Lombok Utara, Senin (13/8/2018) malam, Presiden Joko " Jokowi " Widodo, mengenalkan technologi yg disebut RISHA alias Rumah Instant Simple Sehat.

Dalam jualannya, Jokowi mengakui rumah ini tahan pada guncangan gempa yg kekuatannya dapat sampai 8 SR.

Technologi sesuai ini udah lebih dahulu dimanfaatkan dalam proses rehabilitasi rumah pascagempa serta tsunami di Aceh, 14 tahun lalu. Ujarnya, udah lebih dari 10 ribu unit dibikin di Aceh.

Web sah Tubuh Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memaparkan, RISHA dibikin dengan memanfaatkan rencana knock down. Rencana ini menghapus semen serta bata, ditukar dengan mengkombinasikan panel-panel beton dengan baut.

Rumah ini penuhi Standard Nasional Indonesia (SNI). Tidak cuman kuat guncangan, RISHA diklaim tambah cepat dibikin.

Namun, ongkos pembangunan buat satu unit RISHA dengan layanan standard, satu kamar tidur serta kamar mandi, diramalkan capai Rp90 juta.

Sesaat, ongkos perubahan rumah dengan rusaknya berat gara-gara gempa cuma sebesar Rp50 juta.

Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid mengemukakan, bekas ongkos pembangunan selayaknya dapat di tanggung apabila penyelesaiannya dilaksanakan dengan cara gotong royong oleh warga.

Kembali lagi adat
Rentetan gempa yg menghantam Lombok buka mata sejumlah warga buat terus merendah dihadapan alam.

Kristin (40), penduduk Suela, Lombok Timur, mengakui kapok miliki rumah bahannya basic beton atau bata. Dia yakin alam udah berkirim pesan sejak mulai terdahulu, tetapi manusia yg senantiasa ingkar.

" Kita udah ditunjukkin dari dahulu, rumah rutinitas kayu. Namun kitanya yg sombong, maunya rumah beton. Nampak elit, dapat dicat warna-warni, " paparnya, Minggu (19/8/2018).

Apabila ada rizki, lantas apabila uang dari pemerintah cepat cair, Kristin mengakui tak akan aneh-aneh. Ujarnya, dia bakal mendirikan rumah simple saja walaupun gak yakin uang dari pemerintah akan cukuplah karenanya.

Menurut dia, rumah kayu tambah mahal dibanding dengan beton. Ditambah lagi bila memanfaatkan bahan kayu yg tahan rayap. Belum pula cost buat membayar tukang bangunan.

" Disini tarif tukang dapat Rp150. 000 perhari. Bila borongan dapat tambah murah. Namun mungkin dapat naik lagi sebab gempa, " sambungnya.

Baca Juga: harga dispenser galon bawah 

Impian Kristin nyata-nyatanya udah dibaca pebisnis. Harga bambu-bambu dan bahan basic rumah kayu beda yg, satu diantaranya, dipasarkan di Selong, Lombok Timur, udah mulai melonjak.

Baca Juga: keramik dapur roman 

Berkah, si penjual, mengaku pascagempa ini banyak orang-orang yg ada ke gerainya buat beli bambu. Bukan buat rumah, namun menjadi penyangga tenda-tenda pengungsian.

Artikel Terkait: harga acrylic lembaran

Kebanyakan, satu lembar bambu dia jual pada harga Rp15. 000, namun saat ini, harga jualnya fleksibel pada rentang Rp18. 000 hingga Rp20. 000. Terkait pembelinya, bawel atau mungkin tidak. Bertambah bawel, bertambah tak dapat ditawar, paparnya.

Proses pengiriman berubah menjadi pertimbangan buat Berkah menambah harga jual barangnya.

" Saat ini bila pengin kirim ke Sembalun (Lombok Timur), aksesnya kan juga sukar. Bila pengin pesan juga banyak tak dapat gunakan motor bolak-balik, " sambung Berkah.

Buat satu rumah dengan satu hingga dua kamar, Berkah mengasumsikan kepentingan bambunya capai 500 hingga 1. 000 lembar. Banyaknya kepentingan buat atap ilalang dapat capai dua beberapa ribu lebar, dengan per lembarnya dipasarkan seharga Rp10. 000.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar